Chapter 9 – Matchmaker


Rated: T possible M

Couple: Yunjae and others

Warn: GS!

Don’t Like Don’t Read

Summary: Namanya Kim Jaejoong, matchmaker yang sudah tidak perlu ditanyakan lagi kehebatannya. Sudah banyak pasangan yang menikah karenanya. Tapi, bagaimana jika mantan suaminya menjadi kliennya?

Prologue | Chapter 1 | Chapter 2 | Chapter 3 | Chapter 4 | Chapter 5 | Chapter 6 | Chapter 7 | Chapter 8

.

.

Ruangan putih nan kecil ini dipenuhi oleh beragam jenis bunga. Warna ruangan yang tadinya putih berubah menjadi sesuatu yang penuh warna. Aroma bunga juga memenuhi ruangan, tertangkap oleh indera penciuman. Hanya suara detak jantung melalui mesin yang terdengar. Seolah sang insan yang tengah duduk tak tahu lagi cara untuk bernafas.

Sang namja sedang mengelus pipi sang yeojya yang tengah tertidur. Nafas dan jantungnya terhenti saat mendengar suara tembakan terjadi. Hatinya terasa begitu pilu saat melihat tubuh mungil sang yeojya terjatuh di hadapannya. Untung saja peluru yang terlepas meleset dan hanya mengenai bagian perut dan tidak menyerang bagian fatal. Tentu saja sang dokter sudah berkali-kali mengatakan bahwa sang pasien harus ditinggalkan sendiri, namun dia bersikeras tak ingin meninggalkan sang yeojya lagi. Sudah cukup dengan semua kebodohannya di masa lalu.

Tangannya berhenti bergerak saat melihat sepasang doe eyes itu terbuka perlahan, menatapnya dengan penuh kesedihan. Ingin menghapus emosi itu di balik sepasang mata yang ada di hadapannya, tetapi dia tahu, dialah penyebab munculnya ekspresi ini. ”Yun…” bisik sang yeojya perlahan. Dengan sedikit susah payah, sang yeojya berusaha untuk mengumpulkan suaranya kembali, namun sang namja yang bernama Yunho telah mendahuluinya.

”Mian, Jae…maafkan aku. Maafkan aku.” Tapi, apa mau dikata? Maaf yang dia ucapkan tak akan bisa mengganti 1 tahun yang telah dia sia-siakan begitu saja. 1 tahun tanpa bertemu dengan sang tambatan hati.

Mendengar permintaan maaf dari sang (mantan) suami, hati Jaejoong terasa terluka. Bukannya dia tidak mau memaafkan Yunho. Hanya saja, dia merasa dalam hubungan mereka ada satu hal yang kurang.

Kepercayaan.

Yunho tidak percaya bahwa dirinya sanggup untuk menjaga dirinya sendiri. Dia tahu bahwa Yunho juga sengsara selama 1 tahun itu seperti dirinya. Dia tidak benci, hanya kecewa, kecewa karena Yunho tidak bisa memercayai dirinya, memercayai hubungan mereka. Tak bisa berkata apapun, Jaejoong hanya mengelus pipi Yunho perlahan.

Sang namja masih berusaha untuk tegar. Sentuhan hangat dari sang yeojya membuat dia tahu apa yang akan menjadi keputusan sang yeojya. Maka, dengan berat hati dia berdiri. Setelah memberikan sebuah kecupan yang cukup lama di kening sang yeojya, dia berjalan keluar. Keputusannya sudah bulat.

Tak terasa, saat dia berjalan keluar, dengan perlahan tetasan cairan bening bergulir perlahan, membasahi kedua pipinya.

Di dalam ruangan, hal yang sama juga terjadi pada sang yeojya. Terisak dalam kesendirian. Aroma bunga yang menyebar membuat dia tak bisa lagi menahan emosi di dalamnya. Maka detik berikutnya, suara tangisannya terdengar.

Karena sekali lagi, Kim Jaejoong ditinggalkan oleh Jung Yunho.

.

.

9th Match

”Matchmaker”

10.10.2012

.

.

Sudah hampir 2 minggu semenjak Jaejoong berada di rumah sakit dan sudah hampir 2 minggu pula, Yunho tidak mendatangi sang yeojya. Rasa sedih tentu saja terlintas di dalam hati seorang Jaejoong, tetapi bisa dikatakan ini juga ada pilihannya. Mereka harus membina semuanya dari awal lagi. Memulai dari kepingan yang tertinggal.

Untungnya dia tidak sendiri di rumah sakit, Changmin sesekali datang mengunjungi dirinya bersama dengan Hyun Joong. Rupanya sebegitu tidak ingin Yunho melihatnya sampai namja itu rela membiarkan Changmin pergi bersama orang yang dulu dibencinya. Changmin sendiri tidak tahu bahwa Hyun Joong adalah ayahnya. Hyun Joong sudah menjelaskan ini kepada Jaejoong bahwa dia tidak mau Changmin berada di dalam bahaya. Dengan membiarkannya tidak tahu apa-apa, mereka bisa menjaga Changmin. Jaejoong bisa melihat ekspresi kesedihan saat Hyun Joong mengatakannya, namun ini sudah menjadi keputusan sang namja, dan dia tak dapat berbuat apapun.

Sejujurnya, Jaejoong merasa curiga akan satu hal. Bahwa Changmin sudah tahu Hyun Joong adalah appa-nya. Tingkah laku yang ditunjukkan Changmin terhadap Hyun Joong persis sama dengan apa yang dilakukan anak itu pada Yunho sebelumnya. Hanya saja, kali ini Changmin terasa lebih bahagia. Seperti ada sesuatu yang tak bisa dijelaskan, namun sesuatu itu memancarkan kebahagiaan.

Jaejoong hanya bisa tersenyum tipis. Biarkanlah rahasia ini terkubur dan biarkanlah dia terbuka pada saat yang tepat.

Ketiga sahabat baiknya juga datang berkunjung jika tak ada kerjaan dan tentu saja Jihyun datang dengan membawa kameranya, mengatakan ini adalah kesempatan seumur hidup untuk melihat kecantikan Jaejoong di rumah sakit. Enno, Oktav, dan Jaejoong hanya bisa menghela nafas melihat tingkah laku sahabat mereka.

.

.

”Sebenarnya, kami sudah tahu mengenai alasan Yunho menceraikanmu, kami minta maaf merahasiakan ini darimu. Yunho memaksa kami untuk menjaganya agar kau tidak tahu dan melakukan hal konyol,” ujar Enno saat pertama kali dia datang berkunjung.

Terkejut adalah kata yang tepat saat kalimat itu diurai di dalam kepala Jaejoong. ”Jangan salahkan Yunho sepenuhnya, dia hanya menginginkan dirimu untuk tetap selamat. Itu saja. Dan sejujurnya, kami tidak setuju saat Yunho memutuskanmu sepihak begitu saja. Kami memaksa dia untuk memikirkannya,” lanjut Enno.

”Tapi sepertinya dia sudah menentukan pilihannya. Seandainya saja kami lebih bersikeras lagi, mungkin kau, urgh,” sela Oktav.

Jihyun datang dan menepuk pundak Oktav. ”Lagipula ke mana Heechul? Sudah menembakmu dan dia tak datang sama sekali?” gerutu Enno.

Jaejoong menggelengkan kepalanya perlahan. ”Ani, Heechul sudah datang dan meminta maaf, bahkan dia sudah datang sebelum kalian. Tenang saja. Dia mengatakan bahwa dia hanya ingin menembak kaki Hyun Joong, namun aku datang dan membuat tembakannya meleset. Lagipula dia hanya menembak di bagian perut yang dekat paha dan kata dokter tidak ada bagian vital yang tertembak.”

”Syukurlah, kalau saja kau kenapa-kenapa, aku tak akan segan-segan untuk memutilasi Heechul dan memberi makan piranha yang ada di rumah Jihyun,” gumam Oktav.

Keempat yeojya yang ada di ruangan itu tertawa. Sejenak suasana tegang tadi berhasil diceriakan oleh satu kalimat ringan. ”Ya, dan sepertinya dia harus kembali ke kantor untuk menjalankan bisnisnya. Kau tahu? Dunia tidak berhenti berputar hanya karena aku masuk rumah sakit,” ujar Jaejoong dengan lembut.

Matanya sejenak menyiratkan sebuah ekspresi kesedihan. Rasa rindu melanda di dalam hati. Bayangkan saja, baru saja bertemu dan mengetahui kenyataan yang sesungguhnya, detik berikutnya dia kembali ditinggalkan. Hari itu, di depan sahabatnya, dia kembali memasang senyuman tegar, meskipun dia berharap agar sahabatnya cepat pulang sehingga dia bisa menangis dengan sepuasnya.

.

.

Tamu lain yang mengunjungi dirinya adalah Siwon dan Kibum, tak lupa juga Dong Wook. Mengingat pertemuan terakhir mereka, Jaejoong merasa bersalah dan segera meminta maaf kepada sang korban. Dong Wook hanya tersenyum dan mengatakan bahwa dia mengerti dan bahwa dia tidak marah kepada Jaejoong.

”Gwenchana, ahjumah, aku mengerti kok kalau ahjumah marah padaku saat itu. Aku justru minta maaf karena membuat ahjumah dan ahjushi khawatir saat itu.”

Gyut.

Mendengar ahjushi, terlintas wajah Yunho di benak Jaejoong dan dia kembali merenung. Jika bukan karena masih ada Siwon, Kibum, dan Dong Wook di depannya, mungkin dia akan menangis lagi. Hentikan Jaejoong, jangan lagi mengingat kesedihan. Banyak hal yang patut untuk dinikmati di dunia ini.

”Ah, kalian berdua…pacaran?” goda Jaejoong. Melihat bagaimana Siwon dan Kibum terlihat akrab satu sama lain serta kenyataan bahwa keduanya terlihat nyaman, membuat Jaejoong tidak tahan untuk tidak menggodanya.

”Belum, soalnya appa masih terlalu sibuk dengan pekerjaannya sih,” celetuk Dong Wook.

”Wookie!!” seru Siwon. Kedua pipinya bersemu merah bersamaan dengan kedua pipi milik Kibum. Jaejoong hanya bisa terkekeh melihatnya.

”Aduh, Siwon, kau jangan melepas kesempatan seperti ini dong. Tapi aku masih tak tahu kalau kalian saling mengenal satu sama lain,” gumam Jaejoong.

Kali ini Kibum yang membuka suaranya. ”Oh, aku dan Won – Siwon, maksudku, (Jaejoong terkekeh dan Dong Wook menyengir lebar) adalah teman masa kecil dulu dan kami tak menduga dapat bertemu lagi saat Siwon menjemput Dong Wook beberapa minggu yang lalu.”

”Ahjumah tahu tidak? Appa dan Kibum-ahjumah itu sering bertemu diam-diam di belakangku,” bisik Dong Wook yang sebenarnya tidak dengan suara berbisik.

Jaejoong tertawa terbahak-bahak sembari memeluk perutnya saat melihat kedua sejoli di hadapannya bersemu merah dan bagaimana Dong Wook menyeringai. Begitu lucu sampai air matanya keluar. Jarang-jarang melihat seorang Choi Siwon jadi malu seperti ini bukan? Setelah akhirnya bisa menenangkan dirinya, Jaejoong berdeham, ”Oke, jadi saranku adalah kalian pergi ke kafe untuk berkencan.”

”Jae!” gerutu Siwon.

”Tidak ada kata mengeluh, ini saranku sebagai matchmaker kalian. Haha.” Jaejoong kembali tertawa karena tak bisa menahan dirinya dan sekali lagi Siwon serta Kibum hanya bisa terdiam di dalam rasa malu.

Mereka menghabiskan beberapa waktu ke depan dengan saling bertukar sapa sampai mereka kedatangan tamu lain. Tamu yang bernama Hyun Joong dengan Jung Changmin. ”Hei, kami tak menganggu kan?” tanya Hyun Joong dengan lembut. Mereka semua langsung menggelengkan kepalanya.

”Hyung!” seru Changmin pasca melihat kehadiran Dong Wook. Sepertinya namja itu sudah lupa alasannya ke rumah sakit ini. Dia segera memeluk Dong Wook dengan rindu akibat sudah lama tak berjumpa.

”Changmin,” balas Dong Wook. Kedua anak laki-laki itu segera berlari keluar setelah memberi salam kepada Jaejoong dan yang lainnya.

”Dasar, anak itu,” gumam Jaejoong sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

”Apa kau sudah lebih baik?” tanya Hyun Joong dengan perlahan. Jaejoong mengangguk.

Merasa ada aura yang berbeda dari sebelumnya, Siwon dan Kibum memutuskan untuk berpamitan dengan alasan ada hal lain yang harus dikerjakan. Tentu saja Jaejoong menggoda bahwa keduanya ingin menghabiskan waktu bersama yang mendatangkan semburat merah pada pipi keduanya. Setelah mereka tak ada lagi di ruangan, menyisakan Hyun Joong dan dirinya, Jaejoong menggelengkan kepalanya dengan senyuman di wajahnya. ”Dasar,” gumamnya.

”Jadi, apa kau sudah lebih baik?” tanya Hyun Joong sekali lagi.

”Sudah, Hyun Joong, bukankah tadi sudah kujawab?” kata Jaejoong.

Hyun Joong menghela nafas dan duduk di kursi yang ada di samping tempat tidur. ”Bukan itu yang kumaksud, Jae, aku yakin kau mengerti. Maksudku, apakah keadaanmu dengan Yunho sudah lebih baik?”

Raut ekspresi Jaejoong berubah kala nama Yunho disebutkan. Namja yang sudah 2 minggu ini tak datang menemuinya. Namja yang sekali lagi membuatnya terjatuh ke dalam keputusasaan. Menyadari perubahan ekspresi di wajah sang yeojya, Hyun Joong kemudian mengalihkan pembicaraan. ”Kalau kau mau, aku bersedia menggantikan dirinya, Jae,” bisik Hyun Joong.

Satu kalimat yang terlontar tadi membuat Jaejoong merasa terkejut. Dia menatap Hyun Joong tak percaya. Appa dari Changmin itu menatapnya dengan serius membuat Jaejoong merasa gugup dan menelan ludah. Bukannya dia tidak mau, akan tetapi Jaejoong tidak bisa melupakan perasaannya pada Yunho semudah itu.

Tak berapa suasana hening mereka dihancurkan oleh tawa dari sang namja. Tentu saja hal ini membuat Jaejoong merasa heran. Hyun Joong tertawa begitu keras sampai air matanya keluar. ”Kau harus lihat wajahmu tadi, Jae. So hilarious.”

Merasa dipermainkan, Jaejoong memajukan bibirnya tanda bahwa dia cemberut dan mengalihkan pandangannya. Sementara Hyun Joong tetap tertawa sampai beberapa saat kemudian dia berhenti. ”Hei, aku minta maaf, oke? Mengenai apa yang kukatakan tadi, sebagian serius, dan sebagian hanya ingin menggodamu saja.” Kali ini Hyun Joong membuka suaranya dengan lembut.

Intrik dengan nada lembut dari sang namja, Jaejoong memutar kepalanya perlahan dan mendapati Hyun Joong menatapinya dengan tulus. ”Serius karena aku benar-benar merasakan hal ini padamu, tapi yah, itu dulu. Aku pernah berpikir seperti apa yeojya yang diinginkan oleh appa-ku. Dan aku setuju bahwa kau menarik.” Hyun Joong tersenyum lebar membuat muka Jaejoong memerah karena malu akan pujian yang dia terima. ”Tapi, bagiku Jihye tetaplah yang paling menarik. Perilaku dan sikapnya, semua membuatku keluar dari duniaku. Dia bagaikan cahaya di duniaku yang hanya penuh kegelapan, kau tahu? Tanpa dirinya, aku tak akan dapat menjadi diriku yang sekarang.”

Jaejoong mengangguk. Dia dapat membayangkan apa yang dapat dilakukan Jihye untuk Hyun Joong. Sudah berteman lama dengan adik Yunho itu, Jaejoong tahu kelakuan sang adik. Dia adalah seorang yeojya yang tegas dan rela untuk berkorban. Memiliki pendirian yang teguh dan tak akan mudah hancur. Jika saja Jihye masih hidup saat ini, mungkin dia dapat memberikan nasihat bagi Jaejoong. Ah, jika Jihye masih hidup, dia pasti tak akan bercerai dengan Yunho dan semua ini tak akan terjadi. Namun, nasi telah menjadi bubur, yang Jaejoong bisa lakukan hanya terus melewatinya.

Hyun Joong yang menatap Jaejoong dalam pikirannya kemudian mengalihkan pandangannya pada tempat lain. Sesuatu yang menarik perhatiannya adalah sebuah pot yang berisi bunga berwarna ungu yang diletakkan di meja samping Jaejoong yang ada di hadapannya.

”Jaejoong, bunga itu?” tanya Hyun Joong sembari menunjuk pada satu-satunya warna di ruangan putih itu.

Sang yeojya memutar kepalanya melihat ke arah yang ditujukan sang namja. ”Oh, itu?” tanya Jaejoong. Hyun Joong mengangguk. Jaejoong mengangkat kedua bahunya tanda dia tak tahu. ”Bunga itu sudah ada sejak 2 minggu yang lalu…”

Saat Yunho berjalan meninggalkanku,” lanjut Jaejoong di dalam hatinya.

”Bunga itu ada setelah Yunho datang atau setelah Yunho pergi?” Jaejoong menatap Hyun Joong dengan ekspresi yang tak bisa dijelaskan. ”Oh, come on, kau pikir aku tidak tahu bahwa Yunho ada di sini saat kau membuka matamu pertama kali? Asal kau tahu, dia bahkan menghalangi kami untuk masuk karena dia ingin yang pertama melihatmu. Tapi, aku tak melihatnya sekarang, ke mana dia?”

Mengingat apa yang terjadi 2 minggu yang lalu, Jaejoong menundukkan kepalanya dalam kesedihan. Yunho pergi meninggalkannya, tak memberikan apapun selain ucapan maaf. Keesokkan harinya, dia mendapati bunga ungu ini di samping tempat tidurnya. Dia punya praduga bahwa bunga ini berasal dari Yunho, tapi entahlah, dia tak mau terlalu berharap.

Hyun Joong yang mengerti arti dari tatapan Jaejoong hanya bisa menghela nafas. ”Hei, kau tahu arti bunga hyacinth ungu ini?”

Hyacinth? Jadi itukah nama bunga ini? Sejujurnya Jaejoong bukanlah yeojya yang terlalu mengikuti tentang bunga. Yunholah yang selalu menjelaskan arti bunga kepada Jaejoong. Terkadang dunia begitu misterius, Yunho yang seorang namja lebih banyak tahu arti bunga daripada Jaejoong. Jaejoong menggelengkan kepalanya sebagai sebuah tanda bagi Hyun Joong untuk melanjutkan perkataannya.

Hyacinth ungu artinya ’Aku minta maaf,’ ’Maafkan aku,’ dan ’Sendu.’ Hyacinth ungu melambangkan sebuah permintaan maaf. Bunga ini tumbuh pada musim semi. Terkadang bunga ini juga bisa mengartikan sebuah awal yang baru, kau tahu? Siapapun yang mengirimkannya ingin mengucapkan permintaan maaf yang tak bisa terucap.”

.

.

”Jae, apa yang harus kulakukan jika satu hari aku melakukan suatu kesalahan besar dan aku ingin menginginkan pengampunanmu?”

”Mwo? Kenapa? Kau mau melakukan kesalahan besar apa? Jangan bilang Yunnie mau selingkuh!”

”Hahaha. Ani, Jae, ani, maksudku ya seandainya saja aku memecahkan gelas favoritmu dan sebagainya.”

”Sekarang kau mau memecahkan gelas favoritku. Yunnie jahat!”

”Aish, kau itu lucu sekali sih. Jadi, apa yang harus kulakukan, Jae? Apa yang harus kulakukan agar kau akan memaafkanku jika satu saat gelas favoritmu kupecahkan?”

”Hmm…apa ya? Aku tidak peduli caranya, yang pasti aku bisa merasakan permintaan maaf yang sesungguhnya dari Yunnie. Begitu.”

”Oh. Jadi tak masalah kalau aku menggunakan cara apapun?”

”Ungh! Yang penting Yunnie benar-benar minta maaf padaku!”

”Ah, kau memang lucu sekali sih. Tak menyesal aku memilihmu.”

”Bukan Yunnie yang memilihku, tapi aku yang memilih Yunnie.”

”Hahaha. Arasso. Arasso.”

.

.

1 minggu kemudian, Jaejoong sudah bisa keluar dari rumah sakit. Luka yang dia terima tidak terlalu parah sehingga dokter mengatakan bahwa Jaejoong sudah sehat dan bisa kembali melanjutkan aktivitasnya. Hanya saja akan lebih baik jika Jaejoong tidak terlalu banyak pikiran dan mengerjakan hal yang berat.

Maka saat hari pertama dia bekerja, Heechul menyuruhnya untuk bekerja di dalam kantor saja. Bukan karena rasa bersalah, tetapi karena Heechul juga merasa lebih baik Jaejoong tidak terlalu banyak beraktivitas dulu. Rekan kerjanya yang lain mengucapkan selamat atas kesembuhannya. Tidak ada yang tahu bahwa Jaejoong tertembak oleh Heechul. Mereka hanya tahu bahwa Jaejoong sakit panas yang parah hingga harus diopname di rumah sakit.

”Kiriman untuk Kim Jaejoong-shi,” seru sebuah suara di depan pintu kantor mereka.

Yeojya yang namanya dipanggil itu segera menghentikan aktivitas kerjanya dan menuju ke depan pintu. Seorang namja sedang memegang sebuket bunga berwarna kuning yang berbentuk sedikit seperti terompet.

”Anda Kim Jaejoong-shi?” tanya sang pengantar bunga. Jaejoong mengangguk sembari menerima buket bunga kuning tersebut. ”Silakan tanda tangan di sini,” lanjut sang namja. Tangan Jaejoong kemudian menuliskan namanya pada tanda tangan sang penerima. Setelah sang namja pergi, Jaejoong menghirup aroma bunga di tangannya. Dia kemudian menyadari ada sebuah surat di sela-selanya. Amplop pink dengan tempelan hati.

”Dari siapa ya?” gumam Jaejoong. Dia memutar-mutar amplop pink tersebut namun tak juga menemukan nama pengirimnya.

Beberapa rekan kerja Jaejoong sudah mulai menghampiri Jaejoong karena jarang sekali mereka mendapatkan kiriman bunga. ”Bunganya indah, Jae, coba kau buka amplopnya!” seru Key, yeojya yang bekerja juga di tempat ini.

Dengan sedikit hati-hati, Jaejoong membuka tempelan hati tersebut dan mengeluarkan surat yang berada di dalamnya.

”Daffodil.

Jika hanya sendiri, dia mengartikan sebuah kesedihan dan ketidakberuntungan.

Tetapi, sebuket bunga daffodil mengartikan ’awal yang baru,’ ’kelahiran’, dan juga ’hidup yang abadi.’

Warna kuning menandakan sebuah kebahagiaan.

Arti dari sebuket bunga daffodil kuning ini adalah ’Sebuah awal yang baru dengan kebahagiaan.’

Seperti daffodil, aku yang sendirian tak lebih dari seorang manusia yang penuh dengan kesedihan dan kesialan.

Tetapi jika bersama dengan dirimu, aku menjadi seseorang yang bahagia.

Daffodil merupakan lambang permintaan maaf untuk memulai hidup yang baru.

Bisakah aku, Jung Yunho, meminta awal yang baru dari seorang Kim Jaejoong?

With Love,

Yunnie.”

Beberapa dari rekan kerjanya berteriak kesenangan mengatakan bahwa isi suratnya begitu romantis. Ada juga yang merasa sedikit tak enak karena membaca surat yang merupakan hal yang pribadi. Jaejoong sendiri tak bisa berekspresi. Hanya tatapan kosong membaca surat tersebut. Terharu, namun sedikit sedih. Entahlah, perasaannya begitu campur aduk sekarang. Jika Yunho benar-benar ingin meminta maaf, kenapa namja itu tak pernah menunjukkan wajahnya sedikit pun?

”Jae?” tanya Key yang mulai khawatir dengan sahabatnya itu. ”Gwenchana?”

”Ah, ne? Gwenchana, Key, aku baik-baik saja. Lebih baik aku letakkan dulu bunga ini di pot sebelum layu,” ujar Jaejoong.

Tak ada yang tahu bahwa saat itu di dalam hati Jaejoong mulai tumbuh sebuah percikan rasa. Seperti ada kepercayaan bahwa ada harapan bagi mereka.

.

.

Bunga yang diterima Jaejoong berikutnya adalah sebuah Blue Iris. Bunga berwarna biru ini ditemukan Jaejoong di depan pintu apartemennya saat dia pulang kerja. Seolah sang pengantar tahu bahwa Jaejoong akan pulang pada jam itu. Berikut pula dengan surat yang ada di sampingnya. Kali ini dengan amplop berwarna biru.

Iris

Bunga ini berasal dari nama ’Iris’, dewi dalam mitologi Yunani yang merupakan dewi pelangi, seorang pembawa pesan di Gunung Olympus.

Isis juga mengartikan ’Mata Surga’ yang artinya bahwa di setiap diri kita terdapat kepingan Surga.

Dan bagiku, kaulah kepingan Surgaku yang lain, melengkapi diriku, membuatku mengerti apa arti Surga yang sebenarnya.

Biru pada Iris ini melambangkan harapan dan kesetiaan.

Seperti bunga Iris Biru ini, aku berharap bahwa aku dapat mengawali hidupku dengan dirimu, melengkapi kepingan surgaku.

Aku akan selalu setia, setia menunggu datangnya harapan dari dirimu agar kita dapat memulai awal yang baru.

Bisakah, bisakah kita kembali mengawali semuanya?

With Love,

Yunnie.

PS: Kalau kau berkenan, kita ke tempat di mana semuanya berawal saat matahari terbit besok. Jika kau tidak datang, aku akan mengerti.”

Di tempat semuanya berawal? Di rumah merekakah? Karena semua masalah ini dimulai sejak pertama kali Yunho  mengucapkan kata cerai itu di rumah mereka. Ataukah mungkin ada hal lain? Rasanya tidak mungkin kalau yang dimaksud Yunho adalah rumah mereka. Akan aneh rasanya.

Jaejoong menggelengkan kepalanya dalam pasrah dan melemparkan surat tersebut di atas meja makan. Badannya terasa gerah dan dia memutuskan untuk segera mandi saja. Siapa tahu setelah disiram air dingin, dia bisa berpikir dengan jernih?

Bahkan di dalam kamar mandipun, Jaejoong masih memikirkan surat yang diberikan Yunho tadi. Entah kenapa dia merasa sedikit tergerak untuk menemui Yunho, namun entahlah, ada sesuatu juga yang menahannya. Bagaimana jika ada hal membahayakan lainnya dan Yunho memutuskan untuk tidak memberitahunya? Demi Tuhan, dia baru tahu bahwa Yunho dan Heechul adalah agen rahasia yang bekerja untuk pemerintahan. Jika bukan karena kejadian kemarin, mungkin Jaejoong selamanya tak akan tahu.

Sebenarnya, Jaejoong tidak keberatan dengan rahasia karena dia mengerti ada hal di dunia ini yang mungkin tak bisa diceritakan orang lain, tetapi Jaejoong merasa kecewa karena Yunho tak percaya padanya. Seolah Yunho takut bahwa Jaejoong akan melakukan hal konyol dan membeberkan rahasia Yunho pada dunia. Terlebih lagi, Jaejoong sedih karena Yunho dengan mudah menceraikannya dengan alasan ingin melindunginya. Tidak tahukah Yunho bahwa Jaejoong merasa rapuh dan ketakutan saat Yunho tak ada di sampingnya? Tak peduli dengan bahaya apapun, Jaejoong akan merasa jauh lebih baik jika Yunho berada di sisinya. Dengan begitu dia bisa mendapatkan semangat dan kekuatannya.

Pikiran Jaejoong kemudian melayang pada hari pertama Yunho menembaknya, ditemani oleh angin sepoi dan aroma rumput.

.

.

”Jae, ada yang ingin kusampaikan.”

”Ne?”

”Aku suka kamu!”

”Aku juga suka kamu, Yunnie.”

”Bukan itu maksudku.”

”He?”

”Saranghae, Kim Jaejoong, saranghae.”

”Yun…”

”Aku tahu ini terlalu cepat, tapi aku ingin mengucapkannya. Jika kau –”

”Jung Yunho!”

”Eh?”

”Nado saranghae.”

”He? Kau yakin Jae? Kau tak –”

”Shut up and just kiss me already!”

.

.

Muka Jaejoong memerah di bawah pancuran shower. Kenapa waktu itu dia bisa begitu berani dan mencium Yunho ya? Ah, andai saja dia memiliki keberanian yang sama. Memorinya kemudian memutar pada saat Yunho melamarnya. Bukit di pinggiran kota yang indah, tempat yang bagus untuk melihat matahari terbenam.

Eh?

Tiba-tiba Jaejoong teringat sesuatu. Segera dia menyelesaikan acara mandinya dan mengenakan bajunya untuk segera keluar dan melihat kembali surat yang ada di atas meja makan tadi. Matanya terbelalak dan mengutuki dirinya sendiri. Kenapa dia begitu bodoh?

Tempat semuanya berawal.

Ya, tempat Yunho menembaknya, tempat Yunho melamarnya, dan mungkinkah?

Entahlah, Jaejoong tidak tahu setan apa yang merasuki dirinya saat dia segera mengenakan t-shirt putih dengan celana pendek dan berlari keluar sembari memegang surat tersebut. Pintu yang tertutup mengeluarkan suara ’Blam.’ Ruangan yang tadi dihuni oleh sang pemilik sudah kosong. Yang tersisa hanyalah bunga hyacinth ungu yang terletak di samping TV, daffodil kuning yang terletak di dalam kamarnya, dan Iris biru yang ada di atas meja makan.

.

.

Setelah sampai pada tempat yang dia tuju, Jaejoong mengutuki dirinya sendiri. Bukankah sudah tertulis bahwa Yunho akan berada di sana saat matahari terbit? Dia melirik jamnya yang baru menunjukkan jam 4.40 pagi. Jadi dia harus menunggu sekitar 20 menit lagi sampai matahari terbit? Urgh, bodohnya kau Kim Jaejoong.

Langit juga masih gelap, hanya diterangi oleh lampu yang ada di atas rumput. Ketika memutuskan untuk kembali, Jaejoong melihat ada sesuatu yang berkilau di tengah-tengah rumput, membentuk sebuah garis lurus hingga ke bawah pohon, tempat dia menampar Dong Wook beberapa minggu yang lalu. Ada Ada 10 cahaya di atas rumput tersebut.

Kaki Jaejoong melangkah mendekati lampu yang pertama. Langkahnya terhenti saat merasa kakinya menginjak sesuatu. Perlahan Jaejoong mengambil apapun yang dia injak. Sebuket bunga kini berada di tangannya dan dia bisa melihat dengan jelas. Untuk bunga yang kali ini, Jaejoong tahu apa namanya, tapi tidak tahu artinya.

Tulip Putih.

Dia menghirup aroma segar yang keluar dari bunga tersebut. Bunga yang dia dapat kali ini jumlahnya lebih sedikit dibanding bunga yang lain. 10 tangkai. Dia terus melanjutkan perjalanannya hingga akhirnya sampailah dia pada lampu yang ke-sepuluh. Akan tetapi, jumlah tangkai yang ada di buket ke-sembilan ini hanya ada sembilan.  Meskipun merasa heran, Jaejoong mengabaikannya dan kemudian melanjutkan langkahnya. Ketika tiba di bawah pohon tersebut, suara petasan mengejutkannya.

Matanya menatap ke arah langit malam yang mulai sedikit menerang. Di langit terdapat berbagai petasan dengan berbagai warna. Begitu indah, seolah menyinari gelapnya malam yang sendirian. Kembang Api yang membentuk sebuah hati yang begitu indah membuat Jaejoong terpana. Dia merasa terharu. Dia dapat merasakan ketulusan dan tekad Yunho untuknya. Dia mengangguk mantap dan sudah menentukan keputusannya.

Sekarang, dia hanya perlu menunggu Yunho untuk memberikan jawabannya. Terlalu menikmati kembang api yang masih diluncurkan, dia tak menyadari adanya sosok yang menghampirinya. Sosok yang selama ini selalu memenuhi hati dan pikirannya.

”Joongie,” bisik sosok itu perlahan. Deru nafas yang keluar dari sosok tersebut membuat tubuh Jaejoong gemetar. Sudah lama sekali dia rindu akan suara itu. Memutar kepalanya perlahan, dia dapat menemukan sosok di hadapannya. Meskipun gelap, Jaejoong bisa menebak siapa yang ada di hadapannya.

Cahaya matahari yang perlahan muncul karena sang surya mulai terbit membuat Jaejoong bisa melihat sosok yang ada di hadapannya dengan jelas.

Yunho dengan kemeja putih dan celana panjang hitam yang selalu dikenakannya sehabis kerja. Jaejoong bisa melihat ekspresi sedih yang terpatri di wajah Yunho. ”Yun,” bisiknya lembut. Matanya kemudian terjatuh pada setangkai tulip merah yang ada di tangan sang namja. Heran karena bunga kali ini memiliki warna yang merah, Jaejoong kemudian bertanya, ”Merah?”

Sebuah senyuman manis terpasang di wajah Yunho. ”Arti tulip adalah ’pasangan yang sempurna’. Tulip putih yang ada di tanganmu tadi memiliki arti ’Maafkan aku,’ dan ’Berharga’. Warna putih sendiri berarti suci. Jika digabungkan, arti tulip putih itu adalah sebuah permintaan maaf untuk memulai baru dan melihat hubungan yang ada menjadi suci kembali sehingga menjadi sesuatu yang berharga. Maksudku adalah, aku ingin meminta maaf atas kesalahanku di dalam hubungan kita agar hubungan kita bisa menjadi murni kembali dan berharga.”

Jaejoong mengangguk. Sudah lama dia tak mendengarkan Yunho menjelaskan sesuatu yang digemari oleh namja itu dengan penuh semangat. Hal ini membuat percikan yang muncul di hatinya kembali membesar. ”Tulip merah yang kupegang ini menandakan cinta sejati. Sebuah pernyataan yang diberikan untuk cinta sejatinya. Bagiku, kaulah cinta sejatiku, Joongie. Dan aku akan melakukan pernyataan ini seberapapun banyaknya agar kau sadar akan perasaan ini.”

Melihat Jaejoong masih hening, Yunho menghela nafas dan melanjutkan perkataannya. ”99 tulip putih yang kau pegang melambangkan permintaan maafku. Satu tulip merah yang kupegang ini bukanlah tulip asli, melainkan tulip buatan. Maksud dari buket ini adalah,” Dia meletakkan tulip merah yang dia pegang di tengah-tengah kumpulan tulip putih lainnya. ”Meskipun 99 tulip putih yang melambangkan permintaan maafku layu, tetapi cintaku terhadapmu, kepercayaanku bahwa kau adalah cinta sejatiku, tak akan pernah layu. Sampai ajal memisahkan kita.”

”Joongie?” tanya Yunho dengan perlahan saat tak ada reaksi dari sang yeojya. ”Ah, Jae, jika kau tak mau memaafkanku, aku tak akan menyerah. Aku hanya ingin kau –”

”Jung Yunho!” seru Jaejoong.

Bagaikan sebuah déjà vu, Jaejoong kembali menarik kerah Yunho dan menempelkan kedua bibir mereka. Detik pertama Yunho yang masih kaget membiarkan Jaejoong yang mengambil alih, namun saat dia sudah mulai menyadari situasi mereka, dia mulai memegang kendali. Kedua tangannya melingkar pada pinggang ramping Jaejoong sementara Jaejoong melingkarkan tangannya pada leher Yunho untuk memperdalam ciuman mereka.

Bunga tulip yang dipegangnya tadi terjatuh ke tanah dan beberapa tertiup oleh angin. Sementara tulip merah yang berada di tengah kumpulan tulip putih lainnya masih terdiam kokoh karena dilindungi oleh tulip putih lainnya.

Sekali lagi, bukit ini menyaksikan cinta mereka berawal. Entah apa yang akan menanti mereka di kemudian hari, tetapi seperti perkataan Yunho bahwa cinta sejati mereka tak akan pernah layu layaknya bunga tulip merah yang akan terus memancarkan keindahannya.

.

.

Ciuman mereka yang telah terlepas dikarenakan kekurangan oksigen membuat mereka melihat cinta yang masih tersimpan di balik mata sang kekasih. Hanya rasa takut yang membuat Jaejoong tak ingin melangkah. ”Aku akan memaafkanmu,” bisik sang yeojya perlahan. ”Tapi, aku butuh waktu sampai aku bisa benar-benar memulai lagi denganmu.”

Yunho mengangguk, mengerti bahwa ini adalah keputusan Jaejoong. Dia sudah menduga bahwa tidak akan semudah itu menjalin hubungan mereka, tetapi setidaknya Jaejoong sudah menyalakan lampu hijau. Yunho berjanji tak akan menyia-nyiakan kesempatannya kali ini.

”Saranghae,” bisik Yunho di telinga Jaejoong.

Jaejoong tak menjawab, hanya mengangguk dengan butiran air mata yang mengalir perlahan membasahi kedua pipinya. Dekapan hangat yang diberikan Yunho padanya membuat air matanya terus mengalir. Mungkin tak akan mudah mengucapkan kata ’Saranghae’ itu kembali, tapi setidaknya Jaejoong dapat mengerti bahwa Yunho akan selalu menantinya.

Ketika pelukan mereka terlepas, Yunho mengelap air mata Jaejoong dengan ibu jarinya. Tatapannya begitu lembut. ”Kenapa?” tanya Jaejoong dengan serak.

”Hmm?”

”Kenapa kau baru muncul sekarang? Kenapa kau tak pernah mengunjungiku?” tanya Jaejoong. Terlepas dari apa yang telah dilakukan Yunho, Jaejoong masih tak bisa melupakan bahwa Yunho tak mengunjunginya, seolah dia telah melupakan Jaejoong begitu saja.

Sang namja terlihat merenung. Wajahnya terasa kaku mendadak. ”Aku harus menyelesaikan urusanku dengan Hyun Joong. Mungkin dia tidak tahu, tapi aku memutuskan untuk membiarkan Changmin kembali pada dirinya. Setidaknya Changmin harus tahu siapa appa-nya. Sebenarnya tidak mudah. Kau tidak mungkin mengubah pendirianmu dalam sekejap bukan? Sejak dulu aku percaya bahwa Hyun Joong adalah orang yang jahat, tetapi setelah mendengar penjelasannya dan apa yang terjadi padamu, aku tak tahu lagi siapa yang harus kupercaya.”

”Tapi kemudian, aku teringat bahwa kau terluka karena melindungi Hyun Joong. Aku tahu kau bukanlah orang yang akan melakukan hal seperti itu jika Hyun Joong adalah orang yang jahat. Jadi, aku putuskan untuk percaya pada dirimu dan melakukan penyelidikan terhadap Hyun Joong. Saat tahu kebenarannya, aku berdiskusi dengannya. Dia mengatakan tak keberatan jika Changmin harus berada di dalam pengawasanku. Katanya lebih aman.”

”Changmin sepertinya tahu bahwa Hyun Joong adalah appa-nya. Anak itu memang pintar seperti Jihye. Dia pernah mengatakan ini padaku, ”Aku akan tetap memanggil appa sebagai appa kok, tenang saja.” Kau tidak tahu saat itu aku ingin menangis dan berharap kau ada di sisiku?” Yunho terisak perlahan. Ingin menangis, tapi dia tetap ingin terlihat tegar di hadapan Jaejoong.

”Yunho,” gumam Jaejoong perlahan.

”Selain itu, aku juga harus mempersiapkan semuanya. Aku memutuskan agar Hyun Joong menjadi godfather dari Changmin jika sesuatu terjadi. Setidaknya aku tidak akan merasa terlalu bersalah lagi. Selain itu, mencari bunga-bunga yang kuberikan padamu juga tidak mudah. Mereka hanya tumbuh pada musim-musim tertentu. Aku ingat, Joongie, aku ingat saat kau mengatakan bahwa kau ingin aku meminta maaf dengan caraku. Dan cara yang kutahu hanyalah melalui bunga-bunga ini.”

Jaejoong mengangguk dan menghapus air mata Yunho yang tanpa disadari sudah bergulir perlahan. ”Dan aku akan setia menunggumu, sama seperti Iris Biru yang kuberikan. Aku akan setia menunggu kita bisa melangkah pada start yang sama lagi.”

Keduanya menangis di dalam diam, membiarkan cahaya mentari menghangatkan keduanya. Pemandangan yang terlihat begitu indah. Bagaikan sebuah scene film di bagian akhir di mana sang kekasih akhirnya bisa saling bersatu dengan backgroun matahari terbit.

Benang merah yang dulunya hampir terputus, sekarang sudah mulai terjalin perlahan. Memang tak mudah menyambungkan kembali sesuatu yang sudah putus, tetapi bukan mustahil. Setidaknya sekarang, sang matchmaker sudah menemukan kembali kepingannya.

.

.

The End?

.

.

AN:

Maaf ya, udah updatenya lama, dan hasilnya malah geje kayak gini –a #digigitmassal #kabur Ah…maaf juga karena gak sempat balas komen ): Soalnya ini lagi siap2 mau ke kampus lagi –a nanti saya update ulang udah plus thanks to nya juga…

Mianhamnida ya semua >w<

Terus gimana chapter kali ini? O.o anehkah? Gejekah? Layakkah dilempar si author? #eh

Ah…ya, saya pikir memang interaksi yunjae agak kurang, makany kalau mau mgkn chap berikutnya itu epilogue dan mengenai gimana kelanjutan si yunjae ini :3 Hehe…tell me what do you think ya? :3

Oh ya, poster yang keren ini dibuat oleh @_Ikkimassu :3 Makasih ya untuk poster krennya ^^v #hug

Dan saya senang banget hari ini!! Gak sabar untuk besok bisa nonton Concert Alive >w< Hehe..yang nonton besok, ketemu di sana ya X33 hehe…yg nonton hari ini, titip salam sama my hubby, Taeyang :*

Oke deh, author ini undur diri dulu sambil balas komen..kkk~

Jiao

Last, review?

_Verzeihen

PS: Arti bunganya semua saya ambil dari inet, tapi karena terlalu banyak tab, jadi saya close2 -_-’ terus kalau yg mengenai jumlah bunga itu Cuma karangan aja…pernah baca, tapi lupa juga. Ah, akhir2 ini otak saya sering lupa. Untung aja masih ingat nama #eh

Thanks to:

keiharu | min190196 | kyumin forever | Anna | Geuchan | Mitsuki-Hana | love_yunjae | riska0122 | kimchi |  ejinki | MiRuu | Jung Ho Joongie | Ms. KMS | Desak Wi Adhi | Tri MULYANI | Don’tknowme | puzzpitjewelforever | Shofi Cassiopeia | Eunhae | RanYJjeje | kim vinansia | jaexi | Rachmi Nurul Aini | cloudkimmy | nekoikoi | Call me Echa | puzzy cat | tantrionyu | nobesama | sibumxoxo| Shippo Baby YunJae | Enno KimLee | Choi MiNyu | kiki_hikaru036 | RetnoMyaniezasia |heechie | retno | ggogabang | Chima | meirah | Parkchunnieabell | hana pecintasemuapairing | tyaaAR_ | sierradew |
rani1208 | YunjaeloveSuie | Nukky | afta junya | lipminnie | Oktaluvjaejoong | Kim Soo Hyun | kazuakane | niekyu92 | dreanie | archielf | Julie yunjae | kimlaila09 | bigcassieast | SapphireStone_ParkMinnie |
elly | cloudyeye | queenbee2606 | aniimin | mzleejeong | yiyeonghye | reta | Myu~Min | ahnhaerin |  imcherlonntan | naepoppo | Pizaro | YunJae shipper akut | yuka | choi wiya | Yuu | daehyun | HaeRiJoongie | Sakura no Shiori | Enji | Lizeria05 | b3lovjae | reaRelf | Yunjani |

Akhirnya saya selesai membaca dan membalas komen chingudeul satu per satu >w<

Bahagianya saya mendapat antisipasi sebanyak ini :’)

Dan sepertinya banyak yang tidak menduga kalau ternyata semua ini bermula dari kesalahpahaman saja. Seperti peribahasa. Sebab nila setitik, rusak susu sebelanga. Sama seperti ini ya 🙂

Semua bermula hanya karena Hyun Joong tidak tahu.

Pesan lain yg ingin saya sampaikan adalah, ada kalanya seseorang tidak seperti apa yang kita pikirkan. Bukalah pikiran dan lihatlah dari segala sisi dan maka kita akan menemukan sosok lain yang tidak kita ketahui dari orang itu 🙂 hehe. Intinya selamat membaca ^^

PS: Bersediakah membaca ff baru saya? >w< Linknya >> Wing << 

Akhir kata,

Gomawo 😀

Maaf kalau ff saya yang ini tidak bisa membuat anda senang, tidak bisa memuaskan anda. Maafkan saya 🙂

120 responses to “Chapter 9 – Matchmaker

  1. daku komeng sebelom baca… lol !
    dan komengnya baru muncul dimari~ *tepokjidat
    neee~… senang ber-yunjae-ing ria bersama (o^^)o
    *goyang-hula-hula*
    monggo monggo jangan sungkan2, buat eL atau kawan2 author yunjae dan pair2 lainnya pun yang mau bikin poster, ga jago sih tapi lumayan lah, hehe… silahkan bernego bersama daku di ikkimassuu.wordpress.com *iklan !!
    *kaboooooorrr~

    • ya ampun. selamat2 datang (?) lols
      Ayo…sebentar lagi sudah diselesaikan setelah lama ditinggal jamuran nih ff kkk~
      Lumayan banget kok, ayo2 para author yg mau req poster silakan. Gratis kok, tapi lama u,u #plak #eh
      Wkwkwk..dasar, promosi di sini bayar lho :PP

  2. aaaa keren banget..
    suka banget yunho minta maaf’a lewat bunga..
    jadi tw kan arti2 bunga yg d atas itu, nambah pengetahuan loh haha
    tinggal nunggu epilog nih..
    kalo bisa d epilog’a ada kelanjutan cinta sibum sma se7min juga yaa..
    keep writing say!!

  3. wuaa. .akhirnya update. .dan udah end. .
    heuuhh. .cintanya mereka tulus banget. .bacanya sedih terharu seneng campur aduk. .pesennya yunho lewat bunga itu ngena kok eL. .dan ga ada yag aneh/geje dengan ff ini hehe. .
    ditunggu epilog nya ya. .moga mereka bersatu dalam ikatan pernikahan lagi. .^^~
    yoshh selamat kuliah dan met nonton bigbang *bawain pulang baby jiyong boleh -loh?- hehe*

    ditunggu epilognya :3

    • iya..akhirnya #tebarconfetti kkk
      Syukurlah…aku pikir aneh dan gak masuk akal >.< syukurlah klo suka…
      amin…semoga bsa kembali :')
      Bleh, tapi bayar ya jgan lupa (?) kkk

      okee :DD

  4. mau epilognya dooooong~~~
    bikin YunJae nikah,trus Jaema hamil dan ngasih dedek buat Changmin.
    .
    .
    salut ma Yunpa,permintaan maafnya romantis banget.
    bener2 perjuangan buat ngedapetin Jaema lagi,ne.

  5. Udah? Gini doank? Gini doank endingnya.. Aish.. kurang seru eL… Bikin epilog dun.. kalo bisa masukin chibi kyuhyun di situ *lagi obsessed banget ama kidkyu*
    eh tapi.. aku suka banget ama cara minta maafnya Yunho oppa. Sweet banget..
    Di tunggu loh epilognya.. ^^

  6. Jadi appa agen rahasia, aa~ appa romantis bgt, aku mau dong kaya umma appa *ngarep* jadi sekarang changmin tinggal sama hyun joong

  7. Huuuuiiiii.. Eonnn.. Jangan the end ddoonnggg.. Jangan bikin yunjae berakhir seperti ini.. T.T
    btw, akhirnnyaaaa ini ff di update jugaaa… 😀
    makasiii eonn.. Ini bener” scene yg paling romantis dan mengharukan.. Keren banget bunga” dan artinya… Haaahhh.. Sooo sweettt.. 🙂
    semangat terus ya eon buat lanjutin.. 😀

  8. Ane mewek. Rasanya Nyesek banget.
    Joongie-ya, kalo sudah nggak mau, Yunnienya buat aku aja, ne? Eotte? Eotte? *kedip2 #dicincang.

    Emang susah yo, balikin yang namanya kepercayaan?!! Joongie aja mau nggantungin lama2 si Jung-sshi. *ikut Usap air mata Yunho

    Aku butuh epilogue. *iniMaksaCeritanya
    Nggak enak kalo YunJaenya nggantung begini. u.u

    Okelah ditunggu epiloguenya… *nangisNggakSadar

    • jangan mewek *sodorin tissue*
      NOo..aku yg cincang duluan klo gitu u,u
      wkwkwk…

      susah…krena..ya penjelasannya panjang juga @_@
      wkwk…*ikutan usap #eh

      sep…akan segera dibuat kok, ditunggu ya 😉 kkk

      jangan nangis *sodorin tissue lagi*

  9. always good like usual chinguu,
    yun ppa sok romantis, tp emang romantis bget,
    jdi si min ttep tinggal ama yunppa kn ntar??
    Min emang genius!!
    Se7min ny kyeopta, walau cman sekilas, hehe,
    jaemma udah lngsung balik aja sma yunppa
    buat epiloque ny y chingu,
    aku titip salam bwt seungri ne chingu, ama TOP jg, hehehe,

    • yup..aku jg mau bunga2nya
      itu susah lho dapatnya #eh kkk~
      Minku gitu lho u,u pasti jenius lha #eh
      iyaa…akan segera dibuat asap xDD
      bleh2, tapi bayar ya nanti..sudah kutitipkan pesannya kok #eh

  10. Huwaaahh, .yunpa co cweet, . Lbih tau dn pham tntang bunga, prmintaan maaf’ny jg romantis bgt, . . Minnie dah sring brsama appa kndungny, yunpaaaaa bruan gih ngajak jaema bwt aegya sndri _plak_ , . Gk sbar nunggu epilog’ny, .

  11. Huwaaahh, .yunpa co cweet, . Lbih tau dn pham tntang bunga, prmintaan maaf’ny jg romantis bgt, . . Minnie dah sring brsama appa kndungny, yunpaaaaa bruan gih ngajak jaema bwt aegya sndri _plak_ , . Gk sbar nunggu epilog’ny, . .

    • hahaha..kan namanya juga appa, harus romantis demi umma dong ;)) kkk
      ayo…jangan lupa siapin kamera ya buat direkam (?) maaf ya lama. akan segera diketik >.<

  12. Ternyata cinta sibumnya ada juga..

    Memang terkadang gak semudah itu sih melupakan kekecewaan.. Aku suka ama sifatnya Jae.. Aku jg suka ama pilihan eL yg nulis kalo jae masih butuh waktu di sini..
    End nya walaupun gitu tp pasti ntar nya happy..
    Pokoknya suka akhirnya ni chap end..

    • ada dong..tapi dikit sih..kkk

      iya..krena klo langsung dimaafkan rasany biar gimanapun agak gak mgkn scra jae kan sudah lama merasakan penderitaan gitu :’)
      hahaha..akhirnya ending juga #eh

  13. suka sma endingnya wlwpun jaema masih butuh waktu tp cara minta maap yunpa beneran so sweet bnget..,
    romantis bnget gtu bikin iri dah…
    suka.., suka bnget sma critanya ..
    daebakk AUTHORNYA keren bikin critaaa…

    • ah makasih :))
      syukurlah klo suka sama endingnya…
      dalam pikranku agak susah bagi jae utk memaafkan Yunho, jadi ya masih butuh waktu 😉 semoga ini masuk akal ^^v

  14. bagus banget chingu , keren , daebak (y) ..
    cara ny yunho minta maaf bener” keren bgt ..
    epilognya ditunggu :’)
    buat yunjae happy end yaa chingu ..

  15. Demi bibir sexy JaeJae nih eL..
    Kau bikin ff mu yg ini tuh lain dari biasanya.
    Sedih.. bisanya hard, bdsm, ini kamu mau ngefluff tp jg engga sih y.. syg bgt.

    jadi ‘kepercayaan’yg dimksd tuh ini toh..
    dan untung Yunho ga patah semangat. Fighter ejati eoh 😉

    Jgn End ah.. Ktanya mau Rate M? #nagih

    • Sexyan bibirnya changmin tahu #pout #plak
      ah..iya, aku gak bisa gitu fluffy jadi nanggung deh..aku akan belajar utk mengeksplor dulu semua genre dan nentuin yg paling pas buat aku dulu :DD makasih kkk~

      yup..krena gak mudah utk memberikan kepercayaan itu setelah dihancurkan >.<

      iya pasti dong xDD epilogueny ya kkk :3

  16. Mian… mgkn komen q agak beda sm tmn2 lain, gpp kan el?
    Trus terang aq kurg puas chap 9 ini, mgkn krn i got so high expectation kalee : ) & bner yg km bilg, aq ngrasa feel km tdk 100 persen yunjae ktk buat chap ini, krasa, klo chap sblmny samp bkin aq nangis bdarah2 *lebay.
    Ktk bc chap ini, sisi melankolisku mbuat aq mneteskn air mata, tp… sisi logisku btanya “napa yunho yg agen rahasia spt itu sgt lebay?”. Maaf mgkn itu prspektif aq (sbg pgemar film action).
    Trus, mana rate M-nya? *nagih

    • Gak papa kok…aku senang xDD jujur, sbenarnya aku jg mkir kok si yunho lebai gitu pake bunga2 tapi pikirku. Ah meski dia agen rahasia, biar bagaimana pun dia tetap seorang ‘Jung Yunho’, seorang namja yang ingin mendapatkan kembali istrinya. Begitu pikirku. Jadi ya klo lebai maaf TToTT
      Dan aku memang gak bsa fluffy jadi masih belajar xDD makasih ya untuk kritik dan sarannya kkk :333 akan diolah lagi kemampuanku >___<
      dan Rate M ny…*kabur*

  17. aq sempet mikir kalo yunho gak nemuin jae karena dy merasa brsalah,,
    eeh…tp trnyata salah.
    Caranya romantis bgt sih yunppa pake bunga gitu..

  18. waaa…. keren….
    jangan end sampai disini dong….
    cara minta maaf nya so sweet banget deh…. *ngarepadaygbegitujuga
    ayo dong author…
    epilogue…
    please….. *pleading eyes*

  19. tiba-tiba eon dah update aja + End lagi….
    arti bunga-bunganya bagus banget, bisa buat belajar bahasa bunga nih, kata-kata permintaan maaf Yunho lewat bunga itu juga bikin terharu eon, paling suka yang bunga Daffodil dan tulip merahnya bikin aku nangis bacanya
    eonni bikin epilognya, ne?!! pas mereka nikah lagi atau sampai mereka punya anak + hint Se7Min-nya juga + pakai bahasa-bahasa bunga lagi kalau bisa#kebanyakanMaunya
    semangat!! v^^b

    • kkk..kan eon ekspress #lho
      klo aku suka semua deh…soalny bunga2nya bagus kkk~ #plak
      amin..semoga mereka nikah dan cepat2 punya anak (?)
      harus belajar lagi dong klo gitu xDD
      hahaha..ini aja cuma nemu di inet #eh

  20. tamat?!
    Kgk mau ahh~
    Kasih epilog dund. Bkin yunjae x brsatu lg yaaa~

    Babeh romantis jg ish..
    Ternyata mata2 pemerintahan bisa jg ngelakuin kyk gni. Kn biasa x org2 gtu mah sok tegas gmanaaa gtu, babeh co cwiiit deh..

    Yah yah yaaaaah~
    Bikin epilog!

    • tunggulah. ini akan segera diproses xDD
      semoga aku gak sibuk dan dikejar jadi supir deh #eh

      kkk…gak dong, kan babe emang orngy romantis #lho
      okeee…*kabur sebelum ditagih* #lho

  21. komentku susah bgt masuk.
    ini entah sudah yang ke berapa kali…
    okeh, abaikan..

    yaik! daebbak..
    saya baru tahu ada bunga2 spt yg tersebut diatas..
    yun oppa keren..

    epilognya dong… *puppyeyes..

  22. Okay chap depan berarti epilog ya sip aku tunggu :)… Oiya sumpah author permintaan maaf yunppa bener2 romantis bikin aku iri *eh…dan lagi itu ada pict’a gitu berasa kaya beneran yunppa kasih tuh bunga ke jaemma hha, menurut aku chap ini jelas ko baguslah pokok’a..oiya kapan2 bikin lagi dong yunjae yg genderswitch *reader banyak mau’a* okelah author-shi keep writing ya 🙂

    • okee…ditunggu ya eon seperti aku menunggu eon #eaa hmm? O.oa iya, emang appa kan romantis gila kkk xD aku jg iri, kapan changmin bsa kyk gitu? #lho okee…bayar ya seklai bkin #lho

  23. Daebak eonnie XD
    Arti bunganya juga bisa gitu nge-jleb (?) pas banget sama epepnya
    Yunho appa bener-bener serius minta maafnya >///,<
    ditunggu epilognya eonnie XD

  24. woaah….appa so sweet….
    ternyata appa ninggalin umma buat ngumpulin bunga, bener2 suami yg romantis.
    suka ma ending.y, akhir.y yunjae baikan.
    poster.y keren…. i like it ^_^
    dtgu epilog.y thor….

  25. kirain yunho kenapa gk muncul2, yunjae balikan lagi 🙂

    changmin emang anak yg pintar dy tau hyun joong itu appa kandungnya 🙂

    cara yunho minta maaf bener2 keren.

    ditunggu epilognya..

  26. eh?
    the end?
    epilog epilog epilog,,
    .
    .
    udah lama gk dpt asupan yunjae jadi gk gitu dpt feel nya,
    mianhae unni,
    >.<

    eh iyaa unni prnah yaa bkin ff yg castnya changminXsiwon?
    siwon jd uke,,
    ffn unnie el-chan kn yaa?
    o_0
    ingatan saya buruk,,

  27. aih,nyeseknya rasanya baca ff ini eon,hiks
    tapi setidaknya saya merasa lega.ternyata ff ini enggak bikin jaema meninggal #apahubungannya
    trus aku suka pas acara minta maafnya yunppa,terlalu romantis #gubrak
    pokoknya eL eonnie yg terbaik dech,hwaiting ne eon,jangan sedih2 lagi~

    • jangan nyesek dong..kamu nangis gak tapi?? #eh
      #plak gak lah…aku gak tega
      bisa dihajar satu kampung nanti #lho
      gomawo :DDD
      gak deh..gak sedih dulu klo kamu bawain changmin buatku, ya ya? *puppy eyes&

  28. Kyaa eon akhirny update juga! >.<

    zy nggk puas endingny nih eon #ditendang

    yunjaeny kurangg~
    minnieny juga nggk banyk muncul *reader crewet*
    ehehe

    tapi zy tetep suka, mreka brakhir bahagia, pokokny eon, epilog ny mesti banyak yunjaemin ny, ehehe

    ditunggu loh eon, jangan lama2 updateny 😉

  29. umpa brsama jg, tadi takutx umma mlah mtusin buat mmulai hdupx sama hyun joong saking kcewa x sama appa yg gak mncul2 lgi, tpi untung x gak trjadi

  30. Udah end nih? O_o senangnya YunJae bersatu lggg tapi kayaknya kurang greget ahh di sini ._.v next chapter epilog? Aku tunggu yaaa~

  31. Daebak!
    ternyata yunho itu agen rahasia yah?
    aku bingung mw bilang apah,
    pokokny keren…
    ditunggu chap depanny yah!
    harus hepi ending y chingu^.^

  32. Endingnya so swit T^T yunpa bnr2 romantis bgt, mian el sshi bru komen d.part 8 ffn dan d.sni..*bow*
    ff ini bnr2 menguras emosi, simple tp bermakna bgt #apasih

    untung ternyata kim hyunjoong bkn org jahat,.. Happy End 🙂

  33. akhirnya apdet juga *bakar menyan* *plak* haha
    buset dah romantis bgt thor.. Pemilihan kata jabarin filosofi dari bunga2 itu tuh.. Ngena, ahh top bgt deh..
    Tapi masa end nya gitu doang thor *plak* epilognya ditunggu hehe ._.v

  34. udah end kah..???
    aku telat baca nih… -__-
    gk nyangka bakalan kayak gini, si yunppa hebat banget ngapalin arti bunga
    perasaan di chap ini jaemma nangis terus deh,
    kurang gregetnya nih, tambahin apa gitu *nglunjak*
    bakalan ada epilog gk? ato sekuel? *ngarep*
    ditunggu deh kalo ada,… hehe -.-v

    • sudah :DD tpi mgkn akan ada epilogue lagi kkk~
      iya dong, kan demi umma
      (padahal yunppa jg dapat dri inet kykny #eh)
      iya.tenang aja…bakal ada epilogue ;)) kk
      klo sekuel..am not sure :((

  35. woww.. si appa keren.. hahaha..
    Jujur ga nyangka kalo endingnya kaya gini.. tp kerenlah pokoknya..
    bakal ada epilog ga?? hehe.. kan sayang kalo endingnya umma cuma kaya gitu.. kalo perlu NC dong #Plakkk hahahahaha…

    anyway, d tunggu karya selanjutnya yah hehehe..

    • kren banget dong :DD kkk appa gitu lho #lho
      ada pasti ada >__< karena ini endingnya masih ngengantung
      dan saya masih mau bkin nc dengan straight couple kk ;))

  36. hooah makasih buat thanks to nya eonni, hehe nama ku masih “mzleejeong” waktu komen2 chap sebelumnya yak…

    hoooah akhirnya end,, yunppa jaemma fighting..
    YUNJAE fighing ^^
    jaemma akhirnya mau maafin yunppa juga..
    ciieee caranya yundad romantis banget deh, jadi pengen #eh?

    dan kesalahpahaman bisa merusak banyak hal, huhu
    harus hati2 tuh biar gak salah paham lagi
    changminnie ku kok imut bangt sih “Aku akan tetap memanggil appa sebagai appa kok, tenang saja.” aish itu kon bocah pinter banget.. pengen cium deh #eh?

    at last, chukkae eonnie chukkae chukkae…
    aku selalu exited sama author2 yg bisa menyelesaikan ceritanya, #gak kayak aku# #pundung# #peluk Changmin# #pukpuk

    sukses selalu eonni ^^

    • sama..makasih jg ya dah komen ;))

      akhirrnya..blom juga sih..tpi mgkn lebih tepatnya kasih kesempatan gitu
      mau..aku juga mau TToTT #lho

      yup, satu kesalahan kecil lho padahal :)))
      enak aja, itu changminku u,u bkan changminmu #plak

      chukkae chukkae..kkk
      jangan gitu…ffku yg blom selesai jg menggunung dan ide sudah berdatangan TToTT

  37. akhirnya beres jugaaa~
    #ciumAuthor

    Terakhirnya sosweeet…!!! KYAAAAA….!!!!

    sepertinya aku butuh sequel… disaat YunJae punya baby… XDDDD
    arti setiap bunga itu dalem bgt…
    ah appa… pinter deh… minnie juga… sini nunna cium… #Digampar

  38. Ya ampun aku mau di perlakukan seperti.romantisy kerasa banget.pa lg saat kissuan.itu tambah lg moment kissuy buat yg seromantis mungkin.saat matahari terbit mungkin. bisa cuman saran.hehehe ku tunggu epilog secepaty.

  39. Heee~~~
    Heenim kayak pecundang deh nggak nongol-nongol. *nggak juga sih ini gara-gara authornya yang nggak ngasih dialog but Heenim -_-*
    Huuhhhh~~~
    Jangan END! buat sequel tentang Se7Min slight YunJae yang udah sama-sama!!! XDD *inget loh, Se7Min yang maincastnya!!*

  40. yahh.. end yaa? :O
    umma yg dapet bunga, kenapa aku yg deg deg an gitu >O<
    kakakk, kerenn bangett 😀
    mnrudku, perpaduan arti bunga sm critanya pas bgt, yunJae bgt , serius aku deg deg an pas umma nemuin appa Yun.. hehe 😀

  41. crita^y ngegantung ya, mungkin td^y pgn buat happy ending yg romantis tp mian kesan^y mlh jd bosen
    mian kalo Author skt hati mklum reader br yg sotoy

    • menurutku ff ini gak happy ending juga kok 😉 krena jae blom sepenuhny bsa menerima yunho ^^v
      dan aku gak sakit hati kok…kkk xDD nyadar juga klo bsan dan ini menandakan aku masih blom bsa bkin fluffy or romance that much kkk~

  42. epiloguenya author~~~~
    yang romantis yak *kedipin author*
    kan kasian appanya digantungin jaemma gitu *appa manggut2*

  43. My another favorite ff, hoho~
    Saya baru aja baca ff ini semalem, eon. Bacanya ngebut pula, hehe 😀
    Tapi, saya suka banget sm jalan ceritanya. Pdhl, awalnya saya ragu utk baca u,u
    Habisnya, ini genderswitch dan nggak setipe kyk BD atau SD. Saya suka yg BDSM, sih, fufufu
    Tapi, setelah saya mulai baca, ternyata ff-nya imut bgt. Romantis dan manis bgt. Fluffy gimana gitu, walaupun di akhirnya, agak menyinggung dunia mafia. Tapi, tetep aja bagus.
    Eon, adakah epilog? Ditunggu, yaa
    Apakah di epilog bakalan ada NC-nya? I really hope that u,u
    Ditunggu ff lainnya ya, eon ^^

    • wah senangnya :DD
      kenapa? O.O ya ampun *facepalm* ada yg lebih parah dariku rupanya. wkwkwk.
      karena biar gak fluffly banget, gak jago bkin fluffy sih kkk
      ada kok…semoga..lagi pgen cba bkin straight nc xDD
      sep2 makasih ya :*

  44. Sorry, baru comment. Lili, baru buka wp ini.
    Keren, eon. Lili mengharapkan sekuel dari fic ini….
    Ditunggu fic lainnya Eon. Semangat……

  45. Eommaaaaaaaa akhirny sempet juga aq baca matchmaker sampai tamat :’)
    Endingny so sweet bgt …!!!! Cara minta maavny appaaaaa g nyantaiii bgt ㅠㅠ
    Umma pasti blajar arti bunga dulu yaaaa ??? Aigooo tp sumpahhh keren bgt ㅠㅠ
    Dari awal emg aq plg suka bgt sm FF ini …. Karakterny appa sooooo namja (((o(*゚▽゚*)o)))

    • akhirny *tebar confetti* he eh* nods* klo dikasih bunga gitu aku juga mau #plak
      kenapa gak nyantai? O.O gak kok, itu cari dari inet kkk~ tpi lumayanlah sklain belajar..kkk
      yup apalagi karena appa itu seorang agen (?) makin keliatan deh xDD

  46. HuWaaaaaa~ too tweett *aLay kumat* bgtz Saeng,,,
    ter-Haru baca’nya,,,
    u,u
    Appa Romantiz bgtz, mau dech punya suami YunPpa *d Cincang JaeMma*

    Nasib SiBum gmna chu???
    mreka bkaL Nikah ga ntar???

    OK next mo Lanjut chap 10,,,
    ^^

Leave a reply to _Verzeihen Cancel reply